Jumat, 13 Desember 2013

Peribahasa
1. Perbuatan lebih berarti dari kata-kata.
2. Seperti lebah, mulut bawa madu, pantat bawa sengat.
3. Buah jatuh tidak jauh dari pohonnya.
    Air cucuran atap jatuhnya ke pelimbangan juga.
4. Air beriak tanda tak dalam.
5. Lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali
6. Semakin tinggi pohon, semakin kencang angin yang menerpa.
7. Alang-alang berdawat biarlah hitam
8. Bagai beliung dengan asahan.
9. Jangan menilai seseorang dari penampilannya.
10. Terlalu aru terpelanting, kurang aru terpelanting.

Ungkapan
1. lebih dikarekan keberuntungan
2. bagai menyiram minyak ke dalam kobaran api.
3. berfikir sederhana
4. perasaan tidak senang.
5. dibantai hidup-hidup
6. wajah yang hanya disenangi oleh ibunya.
7. Bagai  berlian
8. menarik hati
9. di tengah pusaran badai
10. mengundurkan diri

Sabtu, 07 Desember 2013

Bahasa dan Gaya Bahasa dalam Penerjemahan

Seseorang terkadang perlu untuk menguasai lebih dari satu bahasa dalam jurnalistik. Sebagai contohnya, wartawan dalam lingkungan multi bahasa harus bekerja dengan lebih dari satu bahasa, apakah dalam mengumpulkan informasi dalam suatu bahasa dan menuliskannya dalam bahasa lain, ataupun menulis suatu cerita dalam suatu bahasa dan menuliskannya kembali ke dalam bahasa lain. Jurnalis akan menghadapi banyak tugas penerjemahan. Ada beberapa cara yang membuat penerjemahan menjadi mudah.
Prinsip Penerjemahan
Hal yang paling penting dalam penerjemahan adalah pesan yang disampaikan ke dalam bahasa lain. Penerjemah harus menyampaikan hal tersebut dengan baik sehingga pembaca dapat secara langsung menangkap apa yang disampaikan.
Langkah-langkah Mudah dalam Penerjemahan
1.      Bacalah seluruh informasi sumber yang asli dari mulai awal sampai dengan selesai.
2. Tulislah garis besar penerjemahan, cobalah untuk menerjemahkan semua materi sumber.
3.       Bacalah garis besar yang telah Anda tulis dan sempurnakan tanpa melihat sumber asli.
4.       Bandingkan versi akhir dari terjemahan Anda dengan teks asli.
“False Friend”
“False friend” adalah kata yang biasa digunakan untuk kata yang tetap digunakan dalam penerjemahan sesuai dengan teks asli. Hal ini sering dilakukan karena kamu tidak dapat memikirkan penerjemahan yang tepat untuk kata tersebut.
Kamus
Anda tidak dapat menerjemahkan kata secara tersendiri. Anda harus menerjemahkan kata yang terhubung dalam kalimat. Anda harus menerjemahkan kalimat secara keseluruhan. Terkadang, kamus dapat sangat berguna. Kamus yang baik adalah kamus yang menjelaskan kata dalam konteks.
Gaya Penulisan
Anda bisa saja menambahkan atau menguarangi kata dalam penerjemahan asalkan hal tersebut tidak mengurangi pemahaman daripada teks.
Beberapa masalah lain dalam penerjemahan
1.      Litotes dan Eufinisme
Beberapa bahasa seringkali menyembunyikan fakta yang tidak menyenangkan dibalik majas litotes dan eufimisme
2.      Kata penghubung
Kesalahan dalam menerjemahkan kata yang dianggap kecil dapat mengubah pengertian dari sebuah kaliamt.
3.      Kata kerja
        Jika kamu tidak yakin, hal yang terbaik untuk dilakukan adalah menghindari tatanan yang sama dan tulis dalam caramu sendiri.
5.     Ketepatan
Waspadai bahwa ketidakjelasan dalam bahasa Inggris dapat tidak diterima dalam bahasa lain.
6.      Kedwiartian
Terkadang, arti yang tepat dalam bahasa sumber dibiarkan tidak jelas secara sengaja. Dalam hal ini, kamu harus mencoba untuk menjauhinya.
7.      Nama dan Julukan
Masih terdapat perdebatan apakah perlu untuk menerjemahkan nama dari bahasa sumber ke bahasa lain atau tidak.
8.      Penerjemahan selama pengumpulan berita
Cara terbaik untuk melakukan hal ini adalah mengadakan wawancara dengan pembicara asli dan membuat catatn dalam bahasa itu. Kamu dapat menerjemahkan kutipan tersebut ketika kamu menulis cerita.


Permasalahan Penerjemahan Kata

Translating English word into mathematics is considered as the hardest thing. Menerjemahkan kata bahasa Inggris kedalam matematika adalah hal yang sangat sulit.  You might find it fairly simple with actual math, but how about equation? Anda dapat mendapati itu mudah dengan matematika yang asli, tapi bagaimana halnya dengan persamaan? It seems rather difficult. The first step to translate and solve the problems is to read the problem entirely. Terlihat sangat sulit bukan? Hal pertama yang dapat dilakukan adalah membaca seluruh persoalan. Cobalah untuk mengerti seluruh persoalan.Try to get the feel for the whole problem. The second step is to work in an organized manner. Hal berikutnya adalah kerjakan dengan cara yang teratur. Figure out what you need but do not have and name things. Tentukan apa yang anda butuhkan tetapi jangan menamakan benda.
Selanjutnya, cari kata kunci. Beberapa kata kunci menunjukkan operasi matematika yang sesungguhnya.  2000-2011 All Rights Reserved
Penambahan
ditambah dengan
lebih dari
disatukan, bersama
jumlah dari
jumlah
ditambahkan ke
Pengurangan
dikurangi oleh
kurang, lebih kurang
dibedakan dengan
kurang dari, lebih sedikit dari
Multiplication Perkalian
Dari
kali, dikalikan dengan
hasil dari
ditambahkan/dikurangi oleh factor dari (jenis ini dapat melibatkan kedua penambahan atau pembagian dan pengurangan)
Division Pembagian
sebuah
diluar dari
perbandingan dari, hasil bagi dari
persen (dibagi dengan 100)
Equals Sama dengan
adalah, akan menjadi
memberikan, menghasilkan
habis dibagi


9 Kesalahan Penerjemahan yang Menyebabkan Maslah Besar

Translation is not an easy job to do. Transalation bukanlah sebuah pekerjaan yang mudah untuk dilakuakan karena hal tersebut memerlukan sebuah keterampilan yang mana para ahli pun masih berusaha untuk mengembangkan. It needs a skill that professionals work hard to develop. There are some mistakes when someone try to translate one language into another language; here are nine examples from the book that show just how high-stakes the job of translation can be. Ada beberapa kesalahan ketika seseorang mencoba untuk menerjemahkan suatu bahasa ke dalam bahasa lain. Ini adalah Sembilan contoh dari buku yang menunjukkan betapa tingginya pertaruhan pekerjaan dari penerjemahan.
1.       Puluh Satu Juta Dollar
Penerjemahan ditulis oleh anggota staff dua bahasa yang menerjemahkan “intoxicado” menjadi “intoxicated” (mabuk). Seorang ahli tafsir akan segera tahu bahwa “intoxicado” bermakna paling dekat dengan “beracun” dan tidak memiliki makna bias yang sama dengan obat terlarang ataupun alcohol sebagaimana “intoxicated” (mabuk). Keluarga Ramirez percaya bahwa dia menderita dikarenakan makanan beracun. Dia sebenarnya menderita dikarenakan sebuah penyakit yang bernama intracelebral hemorrhage, tapi dokter  berdalih jika dia menderita dikarenakan berlebih mengkonsumsi obat terlarang yang mengakibatkan beberapa gejala yang dialaminya. Karena keterlambatan dalam penanganan, Ramirez menderita quadriplegic. Dia didenda malpraktek sebanyak tujuh puluh satu juta dolar. 
2.       Nafsu Anda untuk Masa Depan
Ketika Presiden Carter berkunjung ke Polandia pada tahun 1977, Departemen Amerika Serikat menyewa seorang juru bahasa dari Rusia yang mengerti bahasa Polandia, tetapi tidak digunakan untuk menerjemahkan secara profesional dalam bahasa tersebut. Melalui seorang juru bahasa, Carter mengakhiri kata-katanya dengan berkata dalam bahasa Polandia seperti “ketika aku mengabaikan Amerika Serikat” (untuk “ketika aku meninggalkan Amerika Serikat”)  dan “nafsumu untuk masa depan” (untuk “keinginan terbesarmu untuk masa depan”), kesalahan yang mana sangat dinikmati oleh media dari kedua belah pihak. 
3.      We Will Bury You Kami akan Menguburmu
Pengertian dari frasa dalam bahasa Rusia lebih seperti “kami akan hidup untuk melihatmu dikubur” atau “kami akan hidup lebih lama darimu. Tetap tidak begitu bersahabat, tetapi tidak pula penuh ancaman.
4.       Tidak  Melakukan Apapun
Pada tahun 2009, bank HSBC harus mengucurkan dana sepuluh juta dolar dalam memperbaiki citranya dalam berkampanye ketika slogan “tidak mengambil apapun” disalahartikan sebagai “Tidak melakukan apapun” di berbagai negara.
5.      Markets Tumble Pasar Jatuh
Kepanikan yang melanda dunia pasar penukaran yang menjatuhkan nilai mata uang dolar Amerika setelah penerjemahan bahasa Inggris yang sangat buruk dari sebuah artikel yang ditulis oleh Guan Xiandong di sebuah Pelayanan Berita di China, disorot melalui internet. Artikel yang sebenarnya adalah sebuah artikel yang sederhana, peninjauan yang untung-untungan dari beberapa laporan keuangan, tetapi terjemahan dalam Banasa Inggris terdengar lebih seperti otoriter dan konkrit.
6.      Apa yang Ada di Kepala Musa?
Hasil versi Latin dari Surat Wasiat Lama, yang menjadi  dasar dari penerjemahan setelahnya, berisikan sebuah kesalahan yang terkenal. Ketika Musa turun dari Bukit Sinai, kepalanya memiliki “sinar” atau dalam bahasa Yahudi disebut “karan. Tapi dalam bahas YAhudi, kata tersebut ditulis tanpa huruf vocal, dan St. Jerome membaca “karan” sebagai “keren” yang berarti “bertanduk”. Dari kesalahan ini, terciptalah lukisan dan pahatan berabad-abad dari Musa dengan tanduk dan tiruan aneh yang menghina dari Jew yang bertanduk.

7.      Coklat untuk Dia
Pada 14 Februari, para wanita di Jepang menghujani para lelaki dengan coklat berbentuk hati dan truffle, dan pada 14 Maret, para lelaki mengembalikan hadiah tersebut. Sebuah keuntungan yang besaruntuk pabrik coklat!
8.      You Must Defeat Sheng Long Kamu Harus Mengalahkan Sheng Long
Pada tahun 1992, sbagai sebuah candaan Tanggal Satu April, permainan elektronik buklanan menerbitkan sebuah game yang snagat rumit dan sulit untuk melaksanakan perintah bagaimana untuk menemukan Sheng Long. Hal itu tidak pernah ditampakkan sebagai penipuan sampai Desember, setelah menghabiskan berjam-jam tanpa ragu-ragu.
9.      Kesusahan di Waitangi
Dalam penerjemahan Maori, yang digubah oleh utusan INggris, mereka tidak pernah menyerahkan kedaulatan, maupun pemerintahan. Mereka berfikir bahwa meraka memperoleh susunan yang sah, tetapi menjaga haknya untuk mengatur dirinya sendiri. Tidak sebagaimana seharusnta, dan generasi berikutnya mempersoalkan arti dari perjanjian yang masih berjalan.



Minggu, 24 November 2013


Translation Technique Analysis
Cooking Instructions of La Fonte: Spaghetti with Bolognese Sauce





English
Indonesian
1.  1.   Pour spaghetti into 550 ml boiled water for 4 minutes
1.      Masukkan spaghetti ke dalam 550 ml air mendidih selama 4 menit, aduk sesekali
2.      2.         Take out spaghetti from water, clean well. Place on a plate
2.         Keluarkan spaghetti dari air lalu tiriskan. Taruh di piring.
3. 3.  Pour sauce into spaghetti, mix well, serve immediately

           3.      Tuangkan saus ke spaghetti, aduk hingga merata,                hidangkan selagi hangat.
Source: La Fonte: spaghetti with bolognese sauce' s package (http://www.theramenrater.com/wp-content/uploads/2013/07/2013_7_12_1109_002.jpg)

Translation Technique Analysis:
1.      English            : Pour spaghetti into 550 boiled water for 4 minutes
      Indonesian      : Masukkan spaghetti ke dalam 550 ml air mendidih selama 4 menit, aduk sesekali
After I analyzed sentence one, I found some techniques that are used. The translation above is using some technique; they are literal, borrowing, and description.
Literal technique in the sentence above is found in “Pour spaghetti into 550 boiled water”. The translation is translated as the meaning of the words itself.
Borrowing technique is found in the word “spaghetti” that is translated still in the form of source language.
amplification technique is found in the translation of 4 minutes that describes as “selama 4 menit, aduk sesekali”. There are addition words “aduk sesekali” that describes what the reader does in 4 minutes.

2.      English            : Take out spaghetti from water, clean well
Indonesian      : Keluarkan spaghetti dari air lalu tiriskan.
After I analyzed sentence two, I found three techniques that are used. The translation of the sentence above is using calque, borrowing and modulation.
The word “take out” that is translated to “keluarkan” is using calque technique. The translator changes the morpheme of the target language that id appropriate.
The word “spaghetti” is using borrowing technique because there is no change in translating the word in the form of source language.
The word “clean well” is translated into “lalu tiriskan” that is using modulation technique. The translator is changed the word into the other word that is more appropriate.

3.      English            : Place on a plate
Indonesian      : Taruh di piring.
After I analyzed sentence two of the second instructions, I found a technique that is used.The translation is using modulation technique that changes the word of the target language into another word that is appropriate. In the word “place” of the sentence above is translated into “taruh”. The Indonesian translation of “place” is “tempat”. It is not appropriate if the translator using another word, “taruh”, that is more appropriate.

4.      English            : Pour sauce into spaghetti
Indonesian      : Tuangkan saus ke spaghetti
After I analyzed third instructions, I found a technique that is used. The translation above is using literal and borrowing technique. Borrowing technique is using in translating the word “spaghetti”. The rest of the words are translated using literal technique because the translator translated the words as is in the target language.

5.      English            : mix well
Indonesian      : aduk hingga merata
After I analyzed sentence two of the third instruction, I found a technique that is used. The translation is using adaptation technique. The translator change the translation of “mix well” that has a meaning “campur dengan baik” into “aduk hingga merata” that is appropriate with Indonesian culture.

6.      English            : serve immediately
Indonesian      : hidangkan selagi hangat.

The translation is using adaptation technique. The translator change the translation of “serve immediately” that has a meaning “hidangkan segera” into “hidangkan selagi hangat” that is appropriate with Indonesian culture.

Sabtu, 16 November 2013

Translation Procedures, Strategies, and Methods


This essay is about the translation procedures in translation culture-specific concepts (CSCs). There are many problems in translating culture-specific concepts (CSCs) in general and allusions in particular. It seems to be one of the challenging tasks for the translators. It can be seen in the fact that the allusions have particular connotations and implications in the source language (SL) and the foreign culture (FC) but not necessarily in the TL and the domestic culture. In order to translate CSCs and allusions properly, it needs some procedures and strategies.
1.      Introduction
The purpose of translation is to reproduce various kinds of texts—including religious, literary, scientific, and philosophical texts—in another language and make them available to wider readers. The biggest problem in translating texts is the difference between an SL and TL and the variation of their culture that makes make the process of translating a real challenge.

2.      Translation procedures, strategies, and method
Based to Nida (1964), there are some procedures that needed in translating texts; they are:
                                I.         Technical procedures:
                                        A.                     analysis of the source and target language
In translating a text, the translator should have enough knowledge about the text itself. The translators also have to know very well about the target language so that the translation is not misinterpreted. For example in translating a tourism book, a translator should know about the tourism place mentioned in the book. He/she also has to know very well about the words that is used in tourism businesses. 
                                         B.                     a through study of the source language text before making attempts translate it
 The translator should master the source language before he/she translate the text. It can make the production of translation is natural and understood. The translators also has to make sure that he/she does not do any misinterpretation. That's why mastering the source language is important.  For example in translating a novel. There are so many expression in a novel that might be not easy to deliver the message. The translator might translate the expression that is appropriate without changing the meaning.
                                         C.                  Making judgments of the semantic and syntactic approximations. (pp. 241-45)
This step is the way of delivering the meaning in translation. The translator should consider about semantic and syntactic problem that is found in the process of translation. He/she has to make sure that he/she knows the meaning of the text and can deliver the message as is. The translator can change the word, but not change the meaning. He/she also has to make sure that they translate the text well so that the readers can understand the content of the text. For example, in the manual instructions book, the translator should translate the steps properly.
 
                                  II.   Organizational procedures:
- constant reevaluation of the attempt made

The translator should reevaluation the translation he/she made in order to check the content of the translation itself. The step can make the translator's work optimal. They may check the effectiveness of the words, grammatical feature, and semantic feature. For example after translating a book, the translators can read their product. They can analyze the mistakes that they have done and fix it. 
contrasting it with the existing available translations of the same text done by other translators
 If the text is very popular and it has already translated by the other translators, the translator can compare his/her work with the other work. It can make the translations better because he/she can improve the translation. They can make the other work as comparison in choosing words, sentence order, or the style of translation. For example in translating Harry Potter, the translator can compare with the other translators, may be from the internet or forum.
- checking the text's communicative effectiveness by asking the target language readers to evaluate its accuracy and effectiveness and studying their reactions (pp. 246-47)
 After the translator finish in translating a text, they can ask other people to read his/her work. After reading the translation product, the readers can give advises to the translator. The translators can make an evaluation of the mistakes that he/she had done in translating the text and they can find the best way in translating the text. 

That’s all that I know about translations procedures. It is very important for the translators to understand and follow the translation procedures in order to translate the text properly.  It can help the translators to follow the steps so that their translation can be a good one. It might be not the best but  it is better.


Minggu, 03 November 2013

TRANSLATION 2
Dr. Rudi Hartono
October 28, 2013
Analyse the following translation product based on the Translation Techniques used by the translator. Post your work on your blog.

Text 1

Original Text (English Text)
Indonesian Text (Indonesian Translation)
Translation Technique
The first Indonesian youth congress was held in Batavia,
Kongres Pemuda Indonesia pertama yang diadakan di Batavia,

The translation is using transposition method. ‘was held’ is translated into ‘yang diadakan’ by adding the word ‘yang’

capital of the then-Dutch East Indies in 1926,

ibukota Hindia-Belanda pada tahun 1926.
The translation is using reduction technique and adaptation technique. ‘capital of the then’ was translated into ‘ibukota’. It should be ‘ibukota pada masa itu’
And ‘Dutch East Indies’ was translated into ‘Hindia Belanda’. There is reduction in the word ‘East’, also Indonesian people are used to say Hindia-Belanda. So, there is an adaptation in culture.

but produced no formal decisions
Kongres ini tidak menghasilkan keputusan resmi
The translation is using transposition technique. ‘produced no formal decision’ was translated into ‘tidak menghasilkan keputusan resmi’. There is change in grammatical pattern.

but did promote the idea of a united Indonesia.

tetapi hanya mempromosikan ide negara kesatuan Republik Indonesia.

The translation is using literal technique and adaptation. The translation of ‘promote the idea’ into ‘mempromosikan ide’is a literal technique. The translation of ‘a united Indonesia’ into ‘Negara Kesatuan Republik Indonesia’ is using adaptation technique. Indonesian people are usually say ‘Negara Kesatuan Republik Indonesia’. So, there is a cultural adaptation in translating the text.

In October 1928,
Dua tahun kemudian tepatnya pada bulan Oktober 1928,.

The translation is using description technique. ‘in October 1928’ was translated into ‘dua tahun kemudian tepatnya pada bulan Oktober 1928’ which means, year 1928 is describe as two years ago (‘dua tahun kemudian’)

the second Indonesian youth congress was held at three different locations.
diadakanlah kongres pemuda Indonesia kedua yang dilaksanakan di tiga lokasi yang berbeda.

The translation is using transposition technique. The translation of ‘the second’ into ‘yang kedua’ is using transposition which there is a change in grammatical pattern of the word ‘yang’. Also in translating ‘was held’ into ‘yang dilaksanakan’.
And the translator added the word ‘diadakanlah’. In the beginning of the sentence.

In the first session,
Pada sesi pertama,

The translation is using literal translation. The word ‘in the first session’ was translated into ‘pada sesi pertama’ which means there is no change in translating the text.

the hope was expressed that the congress would inspire the feeling of unity.
terungkaplah harapan bahwa kongres itu sebaiknya menginspirasi rasa persatuan.
The translation is using transposition and modulation technique. ‘the hope was expresses’ was translated into ‘terungkaplah harapan’ shows that there is changes in grammatical pattern.
The word ‘would inspire’ was translated into ‘sebaiknya menginspirasi’ that showing modulation method. The word ‘would’ that means ‘akan’ was changed into ‘sebaiknya’.

The second session saw discussions about educational issues.
.
Pada sesi kedua diadakan diskusi tentang isu-isu pendidikan,
The translation is usin litral and modulation translation. ‘the second session’ was translated into ‘pada sesi kedua’. That is showing there is no change in translating the text. In the next text, we can see the word ‘saw’ was translated into ‘diadakan’ that is change in meaning. The word ‘saw’ means ‘melihat’, but in the text it was translated into ‘diadakan’

In the third and final session, held at Jalan Kramat Raya No, 126, on October 28 participants heard the future Indonesian national anthem Indonesia Raya by Wage Rudolf Supratman.
sedangkan pada sesi ketiga dan sebagai sesi terakhir, yang diadakan di Jalan Kramat Raya No, 126, pada tanggal 28 Oktober, semua peserta mendengarkan lagu kebangsaan Indonesia “Indonesia Raya”, lagu kebangsaan masa depan Indonesia pada saat, yang diciptakan oleh Wage Rudolf Supratman.

The translation is using transposition technique. In the text ‘in the third and final session is translated into ‘sedangkan pada sesi ketiga dan sebagai sesi trakhir’ shows the change of grammatical pattern. The use of word ‘sedangkan’ and ‘sebagai’ show the change of pattern.
The translator is also using the word ‘yang diciptakan oleh’.

The congress closed with a reading of the youth pledge.

Kongres ditutup dengan pembacaan Sumpah Pemuda.

The translation is using adaptation technique. The ‘youth pledge’ was translated into ‘Sumpah Pemuda’.


Text 2
Original Text (English Text)
Indonesian Translation (Indonesian Translation)
Translation Technique
Youth Pledge
Sumpah Pemuda

The translation is using adaptation technique. The word ‘youth pledge’ was translated into ‘Sumpah Pemuda’. For Indonesian people, at that time, they called the pledge as ‘Sumpah Pemuda’

Firstly

Pertama

The translation is using literal translation. There was no change in translating the text. The word ‘fistly’ means ‘pertama’.

We the sons and daughters of Indonesia, acknowledge one motherland, Indonesia.
Kami poetera dan poeteri Indonesia, mengakoe bertoempah darah jang satoe, tanah air Indonesia.

The translation is using transposition technique. The words ‘sons’ and ‘daughters’ are plural, but it was translated into ‘poetera’ and ‘poeteri’ which is singular. 
The world ‘one motherland’ was translated into ‘bertumpah darah yang satu’ which shows discursive creation technique.

Secondly

Kedoea


The translation is using literal translation. There was no change in translating the text. The word ‘second’ means ‘kedua’. But, the translation is also using adaptation in the spelling of ‘kedua’. At that time, the word ‘kedua’ is spelled as ‘kedoea’.

We the sons and daughters of Indonesia, acknowledge one nation, the nation of Indonesia.

Kami poetera dan poeteri Indonesia, mengakoe berbangsa jang satoe, bangsa Indonesia.
The translation is using transposition technique. The words ‘sons’ and ‘daughters’ are plural, but it was translated into ‘poetera’ and ‘poeteri’ which is singular. 

Thirdly

Ketiga
The translation is using literal translation. There was no change in translating the text. The word ‘thirdly’ means ‘ketiga’.

We the sons and daughters of Indonesia, uphold the language of unity, Indonesian.
Kami poetera dan poeteri Indonesia, mendjoendjoeng bahasa persatoean, bahasa Indonesia.
The translation is using transposition technique. The words ‘sons’ and ‘daughters’ are plural, but it was translated into ‘poetera’ and ‘poeteri’ which is singular. 
The world ‘Indonesian’ was translated into ‘bahsa Indonesia’ which shows adaptation technique.



Source: http://en.wikipedia.org/wiki/Youth_Pledge